Memang si cupid tidak memandang bulu untuk menembakkan panah
asmaranya. Tidak memandang latar belakang agama, suku bahkan status
social. Cinta dapat dirasakan bagi dua insan yang berbeda agama
sekalipun, karena cinta bersifat universal. Karena, semua orang pernah
mengalami manis dan getirnya cinta. Apalagi kita hidup di Indonesia yang
kaya akan budaya.
Sudah bukan rahasia lagi, perbedaan
mempengaruhi hati seseorang, termasuk yang sedang menjalani hubungan
pacaran beda agama. Karena faktor perbedaan dalam keyakinan dan prinsip
keluarga yang mempengaruhi kultur sebagian besar masyarakat, menjadikan
kegamangan tersendiri bagi pasangan beda agama.
Pertentangan-pertentangan
yang dilakukan oleh keluarga, teman bahkan masyarakat pada umumnya
terkadang membuat gundah dan bimbang. Apakah hubungan akan terus
berlanjut dengan terus melawan arus umum atau malah menyerah pada satu
titik keyakinan bahwa cinta tak harus memiliki.
Yang perlu
diketahui bagi para pasangan berbeda agama, ada begitu banyak resiko
yang harus diambil. Dengan mengatasnamakan cinta bisa membuat semakin
kuat atau malah melemahkan? Agama menjadi pondasi dalam kehidupan
pribadi dan masyarakat. Pada dasarnya agama mengajak pada kebaikan.
Akan
tetapi, ada faktor-faktor lain yang membuat agama menjadi seolah-olah
kaku dan saling menyalahkan, sehingga harus ada hati yang terkorbankan.
Agama merupakan komitmen seseorang dengan Tuhannya, sehingga landasan
itulah yang menjadikan seseorang terus mempertahankan keyakinan terhadap
ketuhanannya. Sehingga, terkadang hati pun terkalahkan.
Jika
Anda mengalami hal yang sama seperti di atas, maka Anda dan pasangan
harus pandai dalam menyikapi keadaan. Dengan cara pertama, bercerminlah
apakah Anda termasuk orang yang religius? Jika iya, maka Anda dan
pasangan harus siap menghadapi segala pertentangan terkait
prinsip-prinsip ajaran agama dengan bijak dan kepala dingin. Kedua,
yakinkan diri apakah Anda atau pasangan termasuk tipe penurut atau
penentang keluarga? Perhatikan hubungan relasi Anda dengan keluarga.
Ketiga,
saling terbuka dengan pasangan. Pasangan Anda berhak tahu hubungan Anda
dengan keluarga Anda seperti apa. Terkadang kelamaan mengalami konflik
dalam hubungan membuat salah satu pasangan memutuskan untuk menjalin
hubungan diam-diam. Atau bahkan ada yang memiliki ‘cadangan’ di luar
sana?
Kehidupan yang menjalani adalah diri kita sendiri,ladies.
Jadi kita harus berani mengambil resiko. Memang harus ada pihak yang
dimenangkan dan dikorbankan. Karena, kita tidak bisa memuaskan semua
pihak. Pertimbangkan kembali keputusan yang telah Anda ambil dan
lanjutkan kehidupan Anda sesuai dengan keputusan bijak Anda.
Source : http://www.vemale.com/relationship/love/77160-cara-menyikapi-pacaran-beda-agama.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar