Makalah Teori Organisasi Umum 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Kelompok 3
Dosen : Edy Nursanta
Kelas : 2KA07
Anggota Kelompok :
- Aditya Putra Patria (10110207)
- Bayu Agung Wismoyojati (11112376)
- Bryan (11112516)
- Dimas Budi Harmanto (12112121)
- Fani Zaelani (19110983)
- Frando Cherising (13112028)
- Ikhsan Ramadhan (13112585)
- Juliana Palit (13110802)
- Muamar (14112736)
- M. Rizky Akbar (15112078)
- Rachmanda Bayu (15112826)
- Rahmat Andre Pratama (15112932)
- Ramaditya Satria (15112989)
- Utomo Suryoputro (1A112110)
- Yogaswara (17112833)
- Yuan Darusalam (17112884)
- Yudistira (17112915)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013/2014
BAB I
1.1 Latar Belakang
Suatu organisasi akan mengalami perubahan karena organisasi selalu
menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul
sebagai akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal) organisasi
yang selalu berubah. Untuk menghadapi faktor penyebab perubahan
tersebut, organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan pengadakan
berbagai perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan itu tentunya ke
arah pengembangan organisasi yang lebih baik.
Untuk melakukan perubahan ke arah pengembangan organisasi ini, tidak
luput dari timbulnya berbagai problem-problem yang justru dapat
membahayakan kelangsungan organisasi. Problem pengembangan juga
merupakan salah satu problem pelik yang harus dipecahkan oleh para
manajer, karena bukan saja organisasi-organisasi perlu dikembangkan,
tetapi pula manusia di dalam organisasi tersebut perlu pula diikut
sertakan dalam pengembangan organisasi, dalam rangka usaha menghadapi
pihak saingan dan tuntutan lingkungan. Salah satu masalah penting yang
dapat terjadi dalam perubahan dan pengembangan organisasi adalah
konflik.
Namun, di dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang
tidak mengalami pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk
mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis
equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan
penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan
organisasi untuk melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan
oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan
program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan
mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan
dengan tujuan keorganisasian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa faktor – faktor yang menyebabkan perubahan pada organisasi?
2. Bagaimana proses terjadinya perubahan?
3. Apa saja ciri – ciri pengembangan organisasi?
4. Apa tujuan pengembangan pada organisasi?
5. Apa saja langkah-langkah perubahan organisasi?
6. Bagaimana perencanaan strategi dan pengembangan organisasi?
7. Apa implikasi manajerialnya?
BAB II
- Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi
1.1 Pengertian Perubahan
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang
telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan
dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan
aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku
dalam organisasi.
Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai
pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai
puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa
perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan
akhir.
Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi (organizational change)
didefinisikan sebagai pengadopsian ide-ide atau perilaku baru oleh
sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk beradaptasi dengan
peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan internal.
Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha
penyesuaian-penyesuaian disain organisasi di waktu mendatang.
Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi
kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan
pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi merupakan
proses penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang
dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif.
Faktor perubahan organisasi terbagi 2, yaitu:
A. Faktor internal
Yaitu
keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktor
tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Proses kerjasama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya
dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang
digunakan. Sistem kerjasama yang terlalu birokratis atau
sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak
efisien.
Penyebab perubahan berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan dan dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan
organisasi
Contoh Faktor Internal :
- Perubahan kebijakan lingkungan.
- Perubahan tujuan.
- Perluasan wilayah operasi tujuan.
- Volume kegiatan bertambah banyak.
- Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
B. Faktor eksternal Yaitu
penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau sering disebut
lingkungan) organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan
kegiatan organisasi. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu
organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat
dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi
yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor
ekonomi dan peraturan pemerintah.
Contoh Faktor Eksternal:
- Politik
- Hukum
- Kebudayaan
- Teknologi
- Sumber daya alam
- Demografi
- Sosiologi
1.2 Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan
oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan
program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan
mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan
dengan tujuan keorganisasian.
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi
organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan
organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam
membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap
struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan
utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat
memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan yang efektif
dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha Pengembangan Organisasi pada umumnya
diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan
organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins
merinci tujuan PO sebagai berikut:
(1) Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
(2)
Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik
dalam kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to
sweeping problem under the rug.
(3) Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
(4) Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
(5) Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
(6) Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah.
(7) Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan
implementasi.
Hampir semua pakar berpendapat bahwa pengembangan organisasi bertujuan
melakukan perubahan (Thoha, 2002). Dengan demikian, jika diterima
pendapat bahwa penyempurnaan dalam organisasi sebagai suatu sarana
perubahan yang harus terjadi maka kemudian secara luas pengembangan
organisasi dapat diartikan pula sebagai perubahan organisasi
(organizational change) (Thoha, 2002: 8).
- Langkah langkah Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur,
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu
organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan
suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu
organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :
v Mengadakan pengkajian :
tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat
menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar
organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi,
teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya
v Mengadakan identifikasi :
yang perlu di identifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang
terjadi dalam organisasi . setiap factor yang menyebabkan terjadinya
perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas
permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat
v Menetapkan perubahan :
sebelum langkah langkah perubahan diambil , pimpinan organisasi harus
yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam
rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi
selanjutnya
v Menentukan strategi :
apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus
dilakukan maka pemimpin orgganisasi harus segera menyusun strategi untuk
mewujudkannya
v Melakukan evaluasi :
untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau
negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai
dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan
apabila sebaliknya berarti negative
- Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi:
3.1 Pengamatan Eksternal
Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik
ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu
akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang
dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun
Microsystems, Inc ” Tidak ada satupun yang memotivasi Sun kecuali
ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”.
3.2 Pengamatan Internal
Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan
mengukur kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (proses), kinerja
(outputs) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi.
Dalam internal terdapat dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan
Budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi.
Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran,
aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi.
Adalah pengembangan planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif
dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.
• Misi
Misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan
mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan
sistemik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan
organisasi yang lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk
organisasi yang ditawarkan. Konsepsi misi yang apik juga dapat
meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang
prinsip dan membantu meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara
produktiv. Namun sebelum mengembangkan misi, alangkah baiknya menetukan
analisis stakeholder. Dalam hal ini stakeholder organisasi adalah, SDM,
atau organisasi apapun dieksternal yang yang dapat melakukan perhatian
yang dipengaruhi oleh hasil itu.
• Tujuan
Merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselasaikan dengan mengukur sasaran.
Strategi merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi dapat mencapai misi dan tujuan.
• Kebijakan
Yaitu pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi.
Kebijakan ini bersifat general yang nantinya akan diikuti dan
disepesifikan dan di interpretasikan dan di implementasikan oleh
devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi masing-masing.
• Implementasi strategi
Proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
• Program
Pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan pereencanaan sekali pakai.
• Anggaran
Program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan
dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk
mengelola organisasi.
• Prosedur
Sering juga disebut dengan standard operating proscedurs, yaitu
langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana
suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
• Evaluasi dan Pengendalian
Adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor
dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang
diharapkan dalam sebuah organisasi adalah bentuk peningkatan efektivitas
organisasi : produk, efesiensi, dan kepuasan dalam jangka pendek,
adaptasi dan pengembangan dalam jangka menengah, kemampuan berrtahan
dalam jangka panjang.
- Implikasi Manajerial
Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi
dari kondisi yang berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan dating yang
diinginkan guna meningatkan efesiensinya. Pengembangan Organisasi adalah
suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan
efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti
kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan
kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi
pengoperasian pada semua tingkatan.
Kekuatan-kekuatan Internal dalam perubahan organisasi, Perubahan
kebijakan lingkungan, Perubahan tujuan, Perluasan wilayah operasi
tujuan, Volume kegiatan bertambah banyak, Sikap dan perilaku dari para
anggota organisasi. Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu Politik, Hukum,
Kebudayaan, Teknologi, Sumberdaya alam, Demografi, Sosiologi.
Kekuatan-kekuatan Eksternal yaitu Kompetisi yang semakin tajam dalam
organisasi, Perkembagan IPTEK, Perubahan lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir, bagaimana
mendaptkan sumber diluar organisasi untuk masa depan
organisasi.Kekuatan-kekuatan Internal yaitu Struktur, Sistem dan
prosedur, Perlengkapan dan fasilitas, Proses dan saran apabila tidak
cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan. Perubahan organisasi
dilakukan untuk mencocokan dengan kebutuhan yang ada.
BAB 3
Kesimpulan
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang
telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan
dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan
aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku
dalam organisasi.
Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai
pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai
puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa
perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan
akhir.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan
oleh seluruh anggota organisasi
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur,
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu
organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan
suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu
organisasi.
Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi
dari kondisi yang berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan dating yang
diinginkan guna meningatkan efesiensinya. Pengembangan Organisasi adalah
suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan
efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti
kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan
kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi
pengoperasian pada semua tingkatan.
Daftar Pustaka
- Wikipedia